Banyak petani tradisional masih menyemprot lahan dengan alat manual, di mana mereka harus membawa tangki pestisida dan berjalan di tengah tanaman. Metode ini membuat petani terpapar langsung bahan kimia, menghirup uap pestisida, dan meningkatkan risiko gangguan pernapasan, keracunan, hingga penyakit kronis.
Dengan menggunakan drone semprot, petani tidak perlu lagi mendekati tanaman yang sedang disemprot. Drone bekerja dari jarak jauh, memastikan pestisida hanya mengenai tanaman, bukan manusia. Ini berarti keselamatan dan kesehatan petani lebih terjaga, tanpa mengurangi efektivitas pengendalian hama.
Keamanan ini sangat penting bagi keberlangsungan usaha tani, terutama bagi petani kecil yang menjadi tulang punggung keluarga. Investasi pada teknologi drone bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga menjaga kesehatan petani agar tetap produktif dan sehat dalam jangka panjang.
