Air adalah salah satu sumber daya paling berharga dalam pertanian. Namun, banyak petani yang menghadapi masalah borosnya penggunaan air saat menyemprot lahan. Teknologi **drone semprot** kini menjadi solusi cerdas yang membantu petani menggunakan air lebih efisien — tanpa mengurangi efektivitas penyemprotan.
Masalah Boros Air di Pertanian Tradisional
Metode penyemprotan manual sering menghabiskan air terlalu banyak karena:
- Semprotan tidak terkontrol → air jatuh ke tanah, bukan ke tanaman.
- Kebutuhan air lebih besar untuk menggerakkan pompa manual.
- Overlapping area → bagian lahan disemprot lebih dari sekali, membuat air dan pestisida terbuang percuma.
Akibatnya, air yang seharusnya bisa digunakan untuk beberapa kali penyemprotan hanya habis untuk satu kali siklus.
---Solusi Drone: Hemat Hingga 30-40% Air
Drone semprot dirancang dengan sistem nozzle cerdas yang:
- Menyemprot secara **presisi** hanya pada area yang membutuhkan.
- Menghasilkan **droplet halus** sehingga air menempel sempurna di daun.
- Mengurangi **pemborosan** karena tidak ada bagian lahan yang disemprot berulang.
Hasilnya, penggunaan air bisa berkurang hingga **30-40%** dibandingkan metode manual.
Manfaat Langsung bagi Petani
- Lebih sedikit air yang dibutuhkan → cocok untuk musim kemarau.
- Penggunaan pestisida lebih efisien → karena campuran air lebih tepat.
- Biaya operasional lebih rendah → hemat air berarti hemat bahan bakar/energi.
Menggunakan drone semprot bukan hanya membantu petani menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga menjaga ketersediaan air untuk jangka panjang. Dengan efisiensi air hingga 40%, drone adalah solusi nyata menuju **pertanian berkelanjutan**.
